Kekal fokus, saran Amri kepada dua pemain kelahiran Johor di JDT

Pemain paling senior dalam skuad Johor Darul Ta'zim (JDT), Amri Yahyah sedar aksi final Piala AFC berdepan Istiklol FC malam ini mungkin satu-satunya peluang buat dirinya meraih sebuah kejuaraan peringkat Asia sebelum menamatkan karier.

Amri yang sudah menjangkau usia 34 tahun, akui tidak menjangka mampu mendapat peluang beraksi di pentas akhir saingan kelab peringkat Asia.

Menyedari hakikat itu, pemain kelahiran Tanjung Karang itu enggan melepaskan peluang meraih kejuaraan dan memberi jaminan untuk menjelmakan aksi terbaiknya berdepan Istiklol.

Dalam pada itu, Amri turut memberi saranan kepada dua pemain kelahiran Johor dalam skuad JDT, Fazly Mazlan dan Jasazrin Jamaluddin agar fokus dan bermain seperti biasa dipamerkan dalam liga Malaysia.

Tidak seperti pemain lain dalam skuad JDT yang pernah merasai bahang beberapa perlawanan akhir bersama skuad negara, kedua dua pemain itu akan melakukan penampilan sulung di pentas akhir sebuah kejohanan utama peringkat antarabangsa.

Nama Amri Yahya tidak asing lagi dalam kancah bolasepak dan diharapkan peluang yang diidamkan untuk dinobatkan juara akan menjadi realiti malam nanti.

Seluruh rakyat Malaysia menantikan pertemuan ini, dengan harapan JDT menjadi pasukan Malaysia pertama yang menjulang Piala AFC. Saksikannya secara langsung di Fox Sports 3 pada 7.55 malam nanti.

Consider This: Transnational Repression (Part 2) — Are Our Governments Enabling It?

Authoritarian regimes don’t stop at their own borders—often reaching across countries to track, detain, and deport refugees, activists, and migrants. This is transnational repression: when a state extends its repression beyond its own beyond their borders to control or punish its citizens abroad. Malaysia and Thailand, two of Southeast Asia’s biggest hubs for migrants and refugees, have become key battlegrounds for transnational repression. With Malaysia helming ASEAN chair this year, what role does the region play in resisting, or enabling, transnational repression? On this episode of #ConsiderThis Melisa Idris speaks with Krittaporn Semsantad, Programme Director at the Bangkok-based Peace Rights Foundation.

Consider This: Transnational Repression (Part 1) — Are Our Governments Enabling It?

Authoritarian regimes don’t stop at their own borders—often reaching across countries to track, detain, and deport refugees, activists, and migrants. This is transnational repression: when a state extends its repression beyond its own beyond their borders to control or punish its citizens abroad. Malaysia and Thailand, two of Southeast Asia’s biggest hubs for migrants and refugees, have become key battlegrounds for transnational repression. With Malaysia helming ASEAN chair this year, what role does the region play in resisting, or enabling, transnational repression? On this episode of #ConsiderThis Melisa Idris speaks with Douglas Teoh, spokesperson from the End Transnational Repression Alliance.