Namun, perkara yang lebih menyentuh hati apabila Norzizi berkongsi perjalanannya menuntut ilmu dan ujian yang dilaluinya apabila bapanya, Zulkifli Zain diserang strok.
"Ooo hati remuk melihat ekspresi ini... Dua bulan sebelum hantar tesis, pada Jun 2016, saya sudah pulang ke tanah air, sudah kena lapor diri kembali bertugas dan Papa ketika itu baru tiga bulan kena strok.
"Siang saya bekerja, malam dalam pukul 11 atau 12 tengah malam saya akan mula menyiapkan tesis sampai ke pagi dan Papa di tingkat bawah akan memanggil anak-anak untuk melihat keperluannya.
"Dan sesekali kalau dia rasa saya tertidur di atas, dia akan memanggil-manggil saya untuk pastikan saya tak tertidur.
"Kadang penat juga, saya menaip and kejap-kejap Papa panggil, saya turun dan saya naik lagi menyambung penulisan dan turun lagi.
"Begitulah rutin antara 12 tengah malam ke 5 atau 6 pagi. Tapi begitulah... saya sentiasa punya doa dari beliau... Dia tak putus doa buat saya!
Namun, Norzizi diuji apabila bapanya diserang sakit jantung dan dimasukkan ke Unit Rawatan Rapi ketika dia masih di Australia.
"Doa itu hampir putus bila Januari 2016 papa diserang sakit jantung dan di ICU terus kritikal, saya ketika itu masih di Australia dan saya terbang pulang malam itu juga tatkala 2 bulan lagi saya nak hantar tesis.
"Tapi Allah makbulkan doa kami... aku tetap punya doa itu ke saat akhirnya perjalanan PhD ku... Alhamdulillah.... saya tahu, dia amat menantikan momen ini!" tulisnya.