Thu Apr 12 2018


Seorang pekerja kilang permaidani di kabul sedang memeriksa bulu-bulu yang bakal digunakan dalam pembuatan benang seterusnya dijadikan material anyaman. - Reuters

Seorang pekerja kilang permaidani di Kabul menyidai gumpalan benang yang baru diwarnakan, dan akan digunakan dalam anyaman setelah ia kering. - REUTERS / Mohammad Ismail

Pengusaha dan peniaga permaidani Afhghanistan di Kabul amat berharap perancangan pemerintah dapat membantu mereka untuk kembali 'bernyawa'. - REUTERS / Mohammad Ismail

Permaidani Afghanistan memang istimewa dari aspek kesenian dan sejarah, namun kini industrinya terancam akibat lara peperangan. - REUTERS / Mohammad Ismail

Seorang pekerja Afghanistan Rug and Carpet Center di Kabul, sedang menggosok permaidani menggunakan mesin khas. - REUTERS / Mohammad Ismail

Seorang pekerja berdiri di dalam kedai permaidani yang sepi tanpa dikunjungi pelanggan di Kabul, Afghanistan, gara-gara ramai yang takut diancam serangan militan Taliban. - REUTERS / Mohammad Ismail

Walaupun masa depan tidak menentu, sekumpulan wanita tempatan gigih meneruskan tradisi pembuatan permaidani di sebuah kilang di Kabul, Afghanistan, pada 1 April 2018. - REUTERS / Mohammad Ismail

'Gummy' dilarang jual di semua platform, tidak patuh pelabelan

Rusia denda Google beberapa kali kerana langgar syarat kandungan
[TERKINI] 'Gummy' dilarang jual, tidak patuh pelabelan

Pengurusan masjid, surau perlu tingkatkan kawalan keselamatan - Mohd Na'im
