"Banyak otak jahat dalam dunia risikan" - Prabowo
Agensi
Mac 4, 2019 12:20 MYT
Mac 4, 2019 12:20 MYT
"Di dunia ini banyak otak kejam, otak-otak jahat banyak yang berkumpul di dunia risikan."
Itu rumusan calon Presiden Indonesia, Prabowo Subianto ketika mengkritik badan risikan yang disifatkannya sering menggunakan strategi untuk melagakan satu sama lain dalam memecah-belahkan rakyat.
Bahkan, apa yang lebih mendukacita ialah, terdapat juga pihak yang sengaja menggunakan taktik untuk memecah belahkan kaum termasuk menggunakan strategi pengeboman.
Sebagai bekas pegawai kanan tentera, Prabowo mengakui, beliau pernah mendalami ilmu yang menggunakan strategi klasik.
"Kebiasaannya, di dalam negara yang mengamalkan ajaran Sunnah (Wal Jamaah), Syiah ... selalunya akan ada pihak ketiga, dan mereka ini akan bom masjid Sunnnah dan masjid Syiah.
"Ini merupakan perkara yang klasik, ia dipanggil sebagai “divide et impera, divide and rule”, bererti memecah belah. Saya belajar ilmu tentera, ilmu perang dan di situ terdapat pelbagai ilmu risikan," kata Prabowo lagi.
Memetil laporan portal berita CNN Indonesia, Prabowo turut menasihati rakyat di negara yang dihuni lebih 260 juta orang itu agar tidak mudah membuat andaian atau kesimpulan.
Ini, tegas beliau, termasuk tragedi pengeboman atau “terrorism” yang lazimnya didakwa dilakukan oleh golongan ekstremis agama sedangkan hakikatnya, dakwaan sedemikian belum sahih.
"Misalnya, aksi keganasan, ledakan bom. Adalah mudah untuk mendakwa pelakunya umat Islam. Sedangkan, ia belum tentu, mungkin umat Islam atau mungkin bukan umat Islam," ujarnya.
#bom
#Indonesia
#Islam
#Jakarta
#Pemilu Indonesia
#PilPres2019
#Prabowo Subianto
#presiden
#Syiah
#tentera
#terrorism